Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MANAJEMEN KRISIS

Setiap organisasi atau perusahaan pasti pernah mengalami masalah internal maupun eksternal. Beberapa masalah bahkan ada yang menjadikan organisasi atau perusahaan tersebut, terjerumus kedalam krisis.
Apa itu KRISIS...?

Adalah "keadaan yang genting, kemelut, masa bahaya, kesukaran dan atau keraguan akan masa depan". 
(Purwodarminto : kamus bahasa Inggris - Indonesia). Yang apabila dibiarkan akan merugikan atau bahkan mengancam eksistensi daripada organisasi/ perusahaan/ lembaga.
Oleh karena, sebelum krisis berkembang menjadi akut atau bahkan kronis, upaya untuk mengelola krisis perlu dilakukan.

Krisis bisa bersumber dari berbagai macam persoalan baik yang bersifat internal maupun eksternal.
Krisis Internal : konflik manajemen, konflik karyawan (pemutusan hubungan kerja, tuntutan kenaikan gaji) yang berakibat pada menurunnya kinerja perusahaan, kesalahan produk yang berakibat pada menurunnya omzet penjualan, dan lain sebagainya.
Krisis Eksternal : konflik antara perusahaan dengan publiknya, yang bisa disebabkan oleh konflik terbuka antarelit politis, keluhan pelanggan, kebijakan pemerintah, dan lain sebagainya.

Apa itu Isu..?
Adalah suara negatif/ miring baik di masyarakat ataupun di media massa tentang organisasi atau perusahaan kita, tapi belum memberikan dampak yang signifikan terhadap kinerja organisasi. Apabila tidak dikelola dengan baik, suatu isu kemungkinannya akan bisa berpengaruh pada kinerja organisasi atau perusahaan (demonstrasi, mogok kerja dll). Dengan demikian isu tersebut telah berubah menjadi krisis.

Dampak Krisis :

  1. Selain dapat menimbulkan kerugian secara material, seperti menurunnya kinerja yang berakibat pada penurunan omzet penjualan, krisis juga bisa berdampak kepada merosotnya atau bahkan rusaknya citra organisasi atau perusahaan di mata publiknya.
  2. Meskipun krisis citra sering diakibatkan oleh krisis manajemn, tapi bukan berarti begitu krisis manajemen selesai maka krisis citra juga dengan sendirinya usai (Silih Agung Wasesa dan Jim MacNamara, 2010:84).
Silih Agung Wasesa dan Jim MacNamara :
"Suatu hal yang sering terjadi dalam krisis citra sebuah perusahaan adalah krisis citra berkembang jauh lebih besar daripada kenyataan yang terjadi di lapangan. Oleh karena itu penanganannya bukan terletak pada selesai tidaknya masalah krisis manajemen dalam perusahaan, tapi lebih jauh lagi, harus melihat lagi apakah citra perusahaan di mata publik sudah membaik atau belum" (Silih Agung Wasesa dan Jim Macnamara, 2010 : 84).


Apa itu Citra..?
Adalah persepsi seseorang terhadap suatu realitas tertentu.
Sebuah realitas bisa dipersepsikan berbeda oleh tiap-tiap individu, dan juga bisa dipersepsikan berbeda oleh anggota publik yang berbeda. Untuk mendapatkan citra yang diinginkan oleh manajemen perusahaan, perlu dipahami secara persis proses seleksi apa yang terjadi ketika publik menerima informasi mengenai realitas tadi.

TAHAPAN KRISIS (menurut Rhenald Kasali) :


  1. Tahap Prodromal, dimana krisis baru muncul dan belum mempunyai dampak yang luas terhadap citra perusahaan.
  2. Tahap Akut, merupakan pola krisis dimana persoalan mulai muncul ke permukaan. Tahap ini biasanya terjadi karena kelengahan manajemen dalam menanggapi tahap prodromal.
  3. Tahap Kronik, dimana krisis telah berlalu dan yang tinggal hanyalah puing-puing masalah akibat krisis. Korban juga sudah banyak yang berjatuhan akibat krisis ini.
  4. Tahap Resolusi, dimana manajemen harus memulihkan kekuatan agar kembali seperti sediakalan hingga dapat melanjutkan aktifitas sebelumnya dengan normal kembali.
Langkah-langkah dalam menangani krisis :
  1. Pendalaman data dan fakta melalui suatu riset
  2. Menyiapkan paket informasi yang akan diberikan kepada pimpinan
  3. Membuat batasan isu dan dampak yang mungkin ditimbulkan kepada masyarakat
  4. Posisikan citra perusahaan dengan pasti
  5. Siapkan tim crisis center
  6. Menunjuk Unofficial spoke person
  7. Buat peta persepsi yang berkembang.
Demikianlah pengetahuan terkait Manajemen Krisis. Semoga bermanfaat ya guys. (1/4/19).
             

Mamayuni Saya seorang yang tidak mudah menyerah, Tidak mau basa basi (apa adanya) dan Pekerja keras

Posting Komentar untuk "MANAJEMEN KRISIS"